Mundur dari ACFTA? Indonesia Rugi


JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia akan merugi jika secara sepihak memutuskan mundur dari Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China. Apabila Indonesia mundur dari kesepakatan itu, produk Indonesia akan semakin tidak kompetitif jika dipasarkan di kawasan ASEAN dan China.
Demikian disampaikan pengamat ekonomi A Prasetyantoko dalam seminar nasional "Peningkatan Daya Saing dan Kesiapan Usaha Kecil dan Menengah Menghadapi ACFTA" yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Atma Jaya, Rabu (17/3/2010) di Jakarta.
Ia menjelaskan, jika Indonesia menolak pelaksanaan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN- China (ACFTA), ekspor Indonesia akan dikenai tarif standar oleh China, yakni 10-20 persen.
"Pada saat negara-negara ASEAN lainnya bisa memperoleh fasilitas bea masuk 0 persen, Indonesia dikenai tarif standar. Produk kita akan semakin tidak kompetitif," kata Prasetyantoko, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unika Atma Jaya.
Ia mengakui, ACFTA bisa membuka peluang pasar produk Indonesia ke China. Namun, hal itu harus diiringi dengan penguatan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia, terutama untuk tekstil, alas kaki, dan mainan anak. "Banyak titik lemah dari UKM Indonesia," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment