Apa yang Diinginkan Siswa

Yang dibutuhkan siswa untuk sukses dalam abad ke-21 adalah pendidikan yang kuat secara akademis dan relevan dengan “dunia nyata”. Dan ini tidak hanya berlaku untuk beberapa siswa; ini berlaku untuk semua siswa. -Dr. Willard Daggett
Saya sangat percaya bahwa sebagian besar siswa adalah anak baik-baik. Yang diinginkan sebagian besar mereka dari sebuah sekolah adalah pendidikan yang baik, mendapatkan teman, dan sedikit bersenang-senang – meski harus diakui , tidak selalu dalam urutan seperti itu. Namun, di atas segalanya mereka menginginkan kedamaian hati, dan mereka cepat menyadari bila kedamaian tersebut tak ada.
Kedamaian hati tampak di wajah para siswa, dalam perilaku mereka, dalam nilai ujian mereka. Ini semua berkat terpenuhinya empat kebutuhan pokok:
· Fisik: Keselamatan, kesehatan, makanan, latihan, tempat perlindungan, dan kebersihan.
· Emosi sosial: Penerimaan, kebaikan, persahabatan, dan hasrat untuk mencintai dan dicintai.
· Mental: Pertumbuhan kecerdasan, kreativitas, dan tantangan yang membangkitkan
· Spiritual: Sumbangan, arti, dan keunikan.
Karena tidak semua kebutuhan ini terpenuhi di setiap rumah, banyak siswa yang datang ke sekolah lapar akan kebutuhan ini – dalam beberapa kasus mereka praktis sangat kelaparan. Meski para pendidik suka membayangkan profesi mereka berfokus pada kebutuhan mental, salah satu kejutan pertama dalam karier banyak guru adalah betapa banyaknya upaya dan waktu yang harus mereka curahkan untuk memenuhi kebutuhan fisik siswa. Banyak sekolah misalnya, yang sebagian besar siswanya harus diberi sarapan sebelum dimulainya pelajaran. Sulit mengajar anak-anak yang perutnya kosong. Beberapa sekolah memiliki fasilitas pencucian baju dan mandi sehingga siswa dapat menjaga kebersihan. Dan si semua sekolah, para guru mencurahkan banyak waktu untuk menangani masalah keselamatan – melindungi anak-anak dari orang dewasa, dari teman-teman mereka, dan dari bencana alam.
Selain kebutuhan mental, para guru jelas harus bersiap menangani kebutuhan fisik dan sosio-emosional. Namun, mungkin kebutuhan terbesar yang dipengaruhi oleh guru setiap hari adalah kebutuahn sprititual. Kata spiritual (kejiwaan) berasal dari kata spirit, yang banyak definisinya dalam kamus, kebanyak di antaranya bersifat non-religi, misalnya “suasana pikiran” atau “suasana mental” bercirikan keteguhan atau keasertifan”. Begitu pula, bila di lihat di Thesaurus, terdapat beberapa persamaan kata untuk spirit, antara lain kecenderungan, keberanian, tekad, gigih, berkehendak, moral, hati, antusiasme, batin, tabah, dan kekuatan. Gabungkan definisi yang terdapat di kamus dengan persamaan kata ini, dan inilah yang saya maksud saat berbicara tentang jiwa kaum muda atau kebutuhan spiritual.
Banyak guru meremehkan peran mereka dalam memelihara dan mengosongkan jiwa siswa. Banyak orang muda kehilangan sebagian besar semangat mereka saat meninggalkan sekolah. Mereka menghadapi dunia yang keras, dan kerap kekerasan ini menyerap ke dalam rasa nilai diri mereka. Mereka ingin dihargai, tapi dunia tidak menghargai mereka. Saya sangat meyakini bahwa bentuk pencurian identitas yang paling berbahaya dalam masyarakat masa kini bukanlah apa yang tengah terjadi pada ekonomi kita, melainkan apa yang tengah terjadi pada kaum muda. Orang-orang muda masa kini selalu ditekan oleh media dan rekan-rekan untuk menjadi orang yang tidak sesuai dengan hati mereka. Agar terkesan “keren”, mereka harus bersikap dengan gaya tertentu. Agar terkesan “panas”, mereka mengenakan mode tertentu atau bergaul dengan kelompok tertentu. Beberapa di antar mereka dinilai hanya dari angka ujian mereka. Pesan yang sangat buruk untuk disampaikan kepada kaum muda! Tindakan memisahkan kaum muda dari perasaan penghargaan dan keunikan, menurut saya, adalah bentuk pencurian identitas terburuk. Terkadang hanya guru yang peduli dan tanggap yang dapat mencegah terjadinya kejahatan ini.
Setiap orang muda ingin tumbuh dan dihargai – ingin keempat kebutuhannya diperhatikan, ingin diperlakukan sebagai anak sepenuhnya. Ini adalah keinginan alami dari jiwa manusia.
Wonder Kids mengetahui dengan jelas semua kebutuhan anak-anak masa kini. Kami memberikan pelayan yang terbaik untuk memenuhi keempat kebutuhan pokok para siswa kami, sehingga para siswa kami bisa tumbuh menjadi sosok manusia yang bertanggung jawab, berempati, mengatasi konflik sesama teman, mempunyai keterampilan kepemimpinan dan membuat rencana.
Wonder Kids merupakan lembaga pendidikan Playgroup berbasis Mandarin pertama di kota Pontianak. Di Wonder Kids semua kegiatan anak mulai dari bermain sampai belajar, semuanya disampaikan dalam bahasa Mandarin sehingga anak-anak akan menjadi terbiasa dalam pergaulan berbasaha Mandarin dan menjadi fasih berbahasa Mandarin yang kini semakin terasa pentingnya dalam era persaingan ekonomi global.
Ayo tunggu apa lagi? Kita hanya mempunyai satu kesempatan dalam mempersiapkan siswa untuk masa depan yang tak bisa diprediksi oleh siapapun dari kita. Apa yang akan kita lakukan dengan satu kesempatan ini? Segera daftarkan anak-anak kesayangan Anda bersama kami di Wonder Kids. Kesempatan coba GRATIS sampai anak Anda merasa cocok di tempat kami.
WONDER KIDS Jl. Jend. Urip Gg. Kutilang No. 10
Pontianak – Kalimantan Barat.
Telp. 0561 – 7047138
Email:
info@mandarincentre.net

0 comments:

Post a Comment